Salah satu penyebab kepopuleran Dota 2 adalah mekanika permainan yang bisa dibilang cukup rumit. Meski sudah dimainkan beberapa kali pun, kadang masih ada saja hal baru yang bisa kita pelajari pada Dota 2. Untuk kamu yang masih baru main Dota 2, mekanika paling sederhana adalah pembagian peran atau role.
Fungsi pembagian peran ini pada intinya adalah agar sumber daya yang ada dalam Dota 2 (Gold dan Experience), dapat terbagi secara efektif. Berikut pembagian role dalam Dota 2.
Posisi 1 - Hard Carry
Peran pertama adalah Hard Carry. Peran ini kadang disebut juga sebagai Core 1. Role ini mendapat prioritas utama dalam hal farming, karena hero Carry sangat membutuhkan gold dan experience. Kebanyakan hero Carry adalah hero yang bisa memberi damage secara konsisten setiap detiknya atau biasa disebut dps atau damage per second. Hero Carry biasanya baru efektif di dalam pertarungan pada pertengahan atau menjelang akhir permainan. Hero Carry biasanya farming pada area safe-lane (lane atas pada Dire atau lane bawah pada Radiant), terkadang dengan bantuan dua orang lain dari role support.
Contoh hero Carry: Phantom Assassin, Sven, Gyrocopter, dan lain sebagainya.
Posisi 2 - Midlaners
Selanjutnya Midlaners. Seperti namanya posisi ia farming di awal permainan adalah pada Lane-Tengah. Midlaners biasa juga disebut sebagai Semi Carry, Posisi 2, atau Core 2. Role mid lane biasanya sudah dapat efektif bertarung pada menjelang pertengahan permainan, dengan kebutuhan item yang lebih sedikit dibanding Carry. Midlaners menjadi salah satu core-heroes sebab ia biasanya dapat memberi damage yang banyak dalam satu waktu tertentu atau burst.
Contoh hero mid: Storm Spirit, Zeus, Queen of Pain, Shadow Fiend dan lain sebagainya.
Posisi 3 - Offlaners
Lalu yang ketiga ada Offlaners. Pemegang peran Offlaners biasanya mengisi hard lane secara solo. Hard lane sendiri adalah lane bawah pada dire atau lane atas pada radiant. Offlaners kadang disebut juga sebagai Posisi 3 atau Core 3. Ciri khas hero offlaners adalah hero-hero yang mudah kabur, tanky, dan memiliki skill penting yang bisa mengubah tempo permainan. Kebanyakan offlaners tak terlalu membutuhkan gold namun sangat butuh experience untuk mendapatkan skill-skill penting miliknya. Ia biasanya hanya butuh satu core item saja agar dapat efektif dalam pertarungan.
Contoh hero offlaners: Tidehunter, Batrider, Slardar, Clockwerk, dan lain sebagainya.
Posisi 4 - Semi-Support
Pada posisi berikutnya ada Semi Support. Posisi ini memiliki nama lain Posisi 4 atau Farming Support. Pada awal permainan ia biasanya mengisi top lane menemani sang hard carry atau melakukan roaming untuk membantu lane-lane lainnya. Posisi semi-support memiliki prioritas farming yang hampir mirip dengan offlaners. Bedanya prioritas item semi-support adalah supportive item untuk tim seperti, urn of shadows, force staff, glimmer cape, dan lain sebagainya. Kebanyakan hero semi-support biasanya sudah dapat efektif bertarung sejak awal permainan, namun efektiftivitas role ini jadi berkurang menjelang akhir permainan.
Contoh hero semi-support: Chen, Bounty Hunter, Tusk, Enchantress, Enigma dan lain sebagainya
Posisi 5 - Hard-Support
Role terakhir di dalam Dota 2 adalah role Hard Support. Posisi ini memiliki nama lain Posisi 5 atau kadang juga dipanggil support tumbal. Posisi Hard Support biasanya hampir tak butuh gold dan butuh sedikit experience saja untuk dapat efektif di dalam pertarungan. Kebanyakan hero yang mengisi role ini adalah hero yang berbasis spell dengan disable atau healing dan memiliki basic attacks yang lemah. Seperti semi-support, role ini sangat efektif bertarung di awal permainan, namun efektivitas hard-support jadi berkurang seiring waktu permainan.
Contoh hero Hard-Support: Dazzle, Omniknight, Oracle, Bane, dan lain sebagainya.
Itu dia beberapa pembagian role dalam Dota 2. Kalau kamu membagi farming secara efektif, dijamin deh MMR bisa dengan mudah dimenangkan. Apa sih role favoritmu? Beri tahu kami melalui kolom komentar yah :)
